Mantra ini saya dapatkan dari seorang mursyid ahli hikmah
di daerah Tulungagung – Jawa Timur. Saat itu saya sedang mengalami banyak
masalah di tempat kerja (waktu itu di masih bekerja di perusahaan developer di
daerah Mampang Prapatan – Jakarta Selatan), masalah di dunia pekerjaan seakan
tak kunjung selesai dari hari ke hari dan selalu dipusingkan dengan dateline pekerjaan
yang cukup menguras fikiran dan tenaga. Belum lagi harus bisa mempresentasikan
di hadapan atasan atau boss di kantor, salah sedikit saja menjelaskan laporan hasil
pekerjaan bisa-bisa boss malah naik fitam alias marah-marah dengan kening di
kerutkan dan mata melotot. Biasa lah sifat semua boss dimanapun memang begitu,
kan ada istilah boss selalu benar dan tidak pernah salah. Kalau salah bukan
boss namanya, Haha,,,
Suatu hari kondisi kantor sedang dikejar-kejar target
pekerjaan, waktu itu saya ditempatkan di posisi mengatur keuangan proyek dan
harus membuat laporan keuangan sedetail mungkin dan tidak boleh ada laporan dana
yang tidak jelas keluar masuknya. Sampailah pada hari untuk melaporkan hasil
pekerjaan kepada atasan yang saat itu kondisi emosi boss tidak karuan dari
beberapa hari sebelumnya. Akhirnya dipanggillah saya untuk menghadap untuk
meminta laporan hasil pekerjaan selama ini. Belum sempat menjelaskan
keseluruhan laporan pekerjaan, mata boss tiba-tiba melotot dan intonasi suaranya
mulai meninggi. Kata-kata yang kurang enak didengar pun mulai keluar dari mulutnya.
Yang intinya laporan pekerjaan saya tidak diterima dan saya dianggap tidak bisa
bekerja.
Namun dikarenakan waktu sudah sore dan sepertinya boss
sudah kelelahan menyelesaikan banyak pekerjaan dari pagi hari, boss tiba-tiba
mau pulang lebih awal dan menyuruh saya untuk datang lebih awal esok hari untuk
melanjutkan laporan hasil pekerjaan. Singkat cerita boss pulang duluan dan saya
bisa ambil nafas sedikit sambil garuk-garuk kepala karena PR belum selesai,
besok harus datang lebih awal ke kantor untuk melanjutkan lagi.
Sesampainya di rumah saya teringat dengan seorang guru
spiritual di Tulungagung – Jawa Timur. Saya coba menghubungi beliau untuk meminta
wejangan dan nasehat atas masalah perkajaan ini, minimal doa atau motifasi dari
beliau sehingga saya siap menghadapi hari esok di hadapan boss. Saran beliau perbanyak
beristighfar setiap ba’da sholat minimal 100 kali kalau perlu ditambah di malam
harinya sebanyak mungkin jangan dihitung jumlahnya. Dan beliau memberikan atau
mengijazahkan sebuah mantra gendam yang kata beliau mantra ini pernah dan
sering beliau pakai untuk keperluan mendesak seperti mempengaruhi hati teman
kampusnya, atau dosen yang sedikit keras kepala agar mau memberikan toleransi.
Beliau bercerita katanya mantra ini pernah dipakai pada
saat sidang skripsi. Teman-teman mahasiswanya banyak yang gagal dalam sidang
tersebut, bahkan ada mahasiswi yang menangis tersendak saat keluar dari ruang
sidang. Tapi hal itu justru tidak terjadi, beliau satu dari beberapa mahasiswa
yang lolos sidang, kata beliau di dalam ruang sidang tidak ada hal aneh dan
berjalan biasa-biasa saja, tidak ada pertanyaan yang berbelit-belit yang
diajukan saat pembahasan skripsi. Bahkan ada dosen yang cuma manggut-manggut
saja lalu mengizinkan beliau keluar dari ruang sidang dan dinyatakan lolos dan
berhasil.
Memang banyak faktor yang menyebabkan hal itu terjadi,
tapi pasti mantra gendam ini pun bekerja dan aktif selama persidangan tersebut.
Karena beliau ini tidak termasuk mahasiswa yang pintar alias mahasiswa yang
biasa-biasa saja yang sama seperti kebanyakan mahasiswa lainnya. Dan skripsi
yang dibuatnya pun tidak sebagus buatan yang lain. Malah banyak yang copas
alias hasil contek dari teman-teman lainnya. Ada faktor keberuntungan juga
mungkin, haha,,,
Mantra gendam ini diijazahkan dari beliau kepada saya
yang katanya mantra ini termasuk kedalam mantra ghaib yang artinya tidak
memerlukan laku tirakat khusus untuk menggunakannya, cukup hafalkan bacaan
mantranya dan langsung siap dipakai. Pembacaan mantra harus dengan yakin bahwa
mantra ini sangat kuat (ini kuncinya) kemudian melakukan geduk bumi menggunakan
tumit kaki kiri sebanyak 3 (tiga) kali. Jadi harus kaki kiri, bukan kaki kanan.
Dan sudah begitu saja, mantra gendam akan aktif secara otomatis mempengaruhi
hati orang yang kita tuju.
Singkat cerita, keesokan harinya saya berangkat ke kantor
lebih awal dan benar saja boss sudah duduk di mejanya sambil menikmati kopi
hangat yang katanya belum sempat sarapan di rumah karena banyak pekerjaan
menanti. (halah alasan saja si boss ini,, haha,, ). Setelah menyapa boss sambil
berjabat tangan, saya langsung ke meja kerja saya untuk mengambil berkas
laporan. Dan tentu saja membaca mantra gendam yang semalam diijazahkan yang
saya tujukan untuk si boss dengan niat supaya dia tidak banyak berkicau alias
bicara seperlunya saja kalau perlu cukup diam saja.
Sesampainya di hadapan boss rasa-rasanya tidak seperti
hari kemarin, perasaan tenang dan santai saya rasakan sangat kuat. Anehnya lagi
boss tiba-tiba berdiri dan mempersilakan saya duduk, padahal belum pernah saya
diperlakukan seperti itu. Dalam hati saya si boss tumben nih lagi baik, haha. Laporan
demi laporan saya sampaikan kepadanya dengan sikap tenang dan percaya diri. Saya
perhatikan boss hanya manggut-manggut saja dan cuma berkata “iya OK,, bagus,,
sip,, iya OK” kata-kata itu saja yang diucapkannya.
Tak terasa sudah hampir 1 jam saya menjelaskan hasil
laporan pekerjaan dan tidak ada kata-kata bernada keras yang keluar dari mulut
boss. Tidak seperti hari kemarin. Sampai pada akhirnya boss menyuruh saya untuk
menyudahi penjelasan laporan, dan laporan di ACC olehnya. Rasanya seperti tidak
masuk akal hal ini, tapi sudah lah saya tidak mau ambil pusing memikirkannya. Yang
penting pekerjaan selesai, boss puas dengan hasil pekerjaan dan komisis pekerjaan
pun dicairkan. Alhamdulillah.
Mantra gendam ini saya beri nama Aji Gendam Bumi Sapitu
karena saya ambil dari penggalan bacaan mantranya. Mantra ini masuk kategori
mantra ghaib. Artinya tidak memerlukan laku tirakat khusus untuk menguasainya,
namun diperlukannya proses talkin keilmuan sehingga mantra bisa benar-benar
berfungsi. Bagi siapa saja yang ingin mencoba dan memiliki Mantra Gendam Bumi
Sapitu ini silakan menghubungi saya langsung.
Pesan dari beliau jika mantra sudah bisa dibuktikan,
jangan sekali-kali dipergunakan untuk hal-hal yang tidak terpuji apalagi untuk
mempengaruhi fikiran lawan jenis, karena bukan akan menghilangkan khasiat
mantranya tapi lebih kepada dosa dan hukum karma di kemudian harinya. Na’udzubillahi
min dzalik.