\ KONSEP DO'A DAN IJABAH | SUPRANATURAL INDONESIA
Latest News

KILESMONO

KONSEP DO'A DAN IJABAH


DOA DAN IJABAH MEKANISME PATEN ALAM SEMESTA, SEHINGGA SEBAIK-BAIK ADAB DOA ADALAH PASRAH

"Dia sedang ziarah di makam A di Jawa Timur, katanya sedang punya program khatam Manāqib Syaikh Abdil Qādir Al-Jailanī beberapa kali," itu keterangan istri X ketika saya bertamu ke rumah si X tapi tidak bertemu. Ceritanya dia sedang menarget bisa menyelesaikan bangunan rumahnya yang mangkrak tidak kunjung selesai, sehingga dia istighatsah dalam beberapa waktu di makam keramat A guna bertawasul.

Anda tidak bisa ingkar dari berdoa. Berdoa adalah insting kehambaan. Bukan cuma Anda punya insting berdoa, semua makhluk punya insting doa.

Atmosfer menipiskan dirinya, mengancam kepada Anda untuk tidak akurat menyaring Ultraviolet dari sinar Matahari. Reaksi atmosfer demikian ini ketika dari Bumi terlalu banyak dikirimi zat emisi dari benda-benda elektronik. Artinya atmosfer memiliki sistem mempertahankan dirinya untuk tidak dicelakai. Atmosfer punya insting doa ingin hasanah untuk dirinya.

Tanah mengancam longsor ketika pepohonan ditebangi liar, artinya tanah punya rasa sadar bahwa kebanggaan dirinya adalah menumbuhkan pepohonan, sama seperti seorang ibu yang kebanggaannya ketika bisa melahirkan anak. Ancaman longsor tanah itu artinya tanah punya insting doa, inginkan hasanah untuk dirinya.

Udara mengancam meracuni Anda dengan polusi ketika dirinya Anda cemari, itu artinya udara ingin hasanah untuk dirinya.

Dan seterusnya. Seluruh benda-benda mati telah punya kesadaran untuk berdoa kepada Rabb-nya. Apalagi makhluk hidup?

Tikus lari tunggang-langgang ketika ketahuan mencuri tempe goreng Anda. Itu karena tikus punya insting doa untuk hasanah dirinya.

Tumbuhan akan melengkungkan batangnya demi menemukan curahan sinar Matahari langsung untuk berfotosintesis ketika batang pohonnya dirindangi oleh pohon yang lain. Itu artinya pohon punya kesadaran hasanah untuk dirinya, punya insting berdoa.

Semua mamalia dan reptil punya kesadaran Neokortek untuk bisa menghindari bahaya atau melawan serangan. Itu artinya seluruh hewan-hewan memiliki rasa kehambaan berdoa untuk peroleh hasanah bagi dirinya.

Seluruh alam semesta ini berkesadaran, "Rabbanā ātinā fid dun-yā hasanah wa fil ākhirati hasanah wa qinā 'adzāban nār."

Apalagi Anda sebagai manusia? Sebagai makhluk berakal, jelas insting doa Anda lebih radikal dari makhluk-makhluk yang lain, sehingga si X teman saya di atas rela istighatsah bulanan hanya demi insting doa ingin menyelesaikan bangunan rumahnya.

Maka tidak selamanya ego diri itu buruk, karena ego sebenarnya kesadaran kehambaan kepada Sang Khaliq. Tanpa ego, Anda tidak pernah eksis, Anda tidak pernah bisa bertahan hidup.

Namun sekalipun Anda berinsting pendoa, Anda harus sadar bahwa Tuhan Anda itu bukan budak Anda. Doa itu hakikatnya "memerintah", hanya saja bawahan yang memerintah kepada atasan disebut "doa", tidak disebut "perintah".

Maka ini, ketika Anda berdoa kepada Tuhan tidak lain Anda sedang memberi perintah kepada-Nya.
Guru Anda sudah tahu kalau tugasnya mengajari Anda dengan baik, tahu jam 7 pagi waktu untuk masuk kelas. Tidak usah Anda perintah jam 7 harus masuk kelas, guru tahu tugasnya.

Tuhan Mahatahu kebutuhan hamba-hamba-Nya, Dia pasti mengijabahi kebutuhan Anda, tidak usah Anda mintai, Dia sudah Mahatahu tugas-Nya.

Ketika Anda sampai memerintah guru, "Datanglah di jam 7 pagi di kelas, mengajar yang baik, ya?" Itu namanya Anda murid yang kurang ajar, karena tanpa diperintah guru sudah tahu tugasnya. Lalu Anda memerintah Tuhan, berdoa sampai maksa-maksa agar Tuhan segera mengiyakan, itu tidak ada bedanya Anda orang paling kurang ajar. Paling-paling Tuhan menjawab, "Emang gue budak elo?"

Mekanisme doa dan ijabah sudah menjadi mekanisme alam semesta, sunnatullāh dalam keberlangsungan alam semesta. Anda berinsting pendoa sebagai tanda kehambaan, dan Tuhan berkebijaksanaan mengijabahi sebagai tanda Ketuhanan, sehingga tanpa Anda merengek-rengek meminta pun, proses itu terus berlangsung alami.

Karena doa dan ijabah sudah mekanisme paten alam semesta, artinya Anda otomatis berdoa, dan Tuhan otomatis mengijabah, yang perlu Anda perhatikan adalah etika berdoanya agar Anda tidak kurang ajar pada-Nya.

Tuhan seringkali menunda pemberian-Nya kepada Anda, barangkali Anda dinilai oleh-Nya sebagai hamba yang kurang ajar. Tanda Anda kurang ajar, Anda ngoyo dalam berdoa, ngoyo dalam berkepentingan, ambisi untuk terealisasi.

Ketika Anda ngoyo dalam doa yang naik ke sisi-Nya adalah nafsu, bukan permohonan tulus seorang hamba. Karena ini, ketika merasa doa Anda tidak juga diijabahi, segeralah tengok ke dalam diri, barangkali nafsu lah yang naik ke sisi-Nya. Segera pula perbaiki adab Anda pada-Nya dengan mengekang keinginan Anda, lupakan saja kepentingan Anda, artinya stop ngoyo. Stop. Karena saat itu yang ditunggu-Nya adalah adab Anda.

Sehingga sebaik-baik adab doa pada-Nya adalah pasrah.

لا تُطالِبْ رَبَّكَ بِتَأَخُّرِ مَطْلَبِكَ وَلكِنْ طالِبْ نَفْسَكَ بِتَأَخُّرِ أَدَبِكَ.
"Janganlah menuntut Rabb-mu karena permohonanmu belum dikabulkan oleh-Nya. Akan tetapi, tuntutlah dirimu sendiri yang mungkin belum memenuhi syarat bagi suatu permohonan." (Ibn Athaillah)

Sekian.

0 Response to "KONSEP DO'A DAN IJABAH"