Rajah & Hizib Nashor adalah salah satu dari sekian banyak ajian dan amalan sebagai ikhtiar mendapatkan keselamatan, diantaranya adalah :
- Selamat dari bencana alam
- Selamat dari pencurian dan perampokan
- Selamat dari senjata tajam (kebal sayat dan bacok)
- Selamat dari benturan benda keras
- Selamat dari amarah orang, dan lain sebagainya
Namun Rajah & Hizib Nashr koleksi keilmuan ki lesmono disini merupakan ajian yang bersifat panas dan “offensive atau menyerang”. Dan sangat berbeda dengan rajah & hizib nashr yang banyak beredar pada umumnya baik di banyak perguruan tenaga dalam dan di internet.
Karena sifat dasar keilmuan tersebut, maka fungsi dari Rajah & Hizib Nashr adalah untuk menyerang lawan atau musuh seperti halnya keilmuan pukulan kontak jarak jauh tanpa menyentuh lawan. Bahkan jika keilmuan benar-benar sudah masuk maka dapat didawam/dites keilmuannya dengan memukul jarak jauh kepada hewan seperti kambing dan sebagainya ke arah kepala hingga mengakibatkan keretakan bahkan pecah pada tengkorak kepala hewan tersebut.
Penyerapan keilmuan hizib adalah dengan membuat rajah nashr di atas kain hitam dengan menggunakan tinta emas. Lalu melakukan penyerapan keilmuan melalui tirakat puasa layaknya puasa di bulan ramadhan selama 5 (lima) hari.
Tata cara lengkap penyerapan keilmuan Hizib Nashr adalah sebagai berikut :
- Membuat Rajah Hizib Nashr diatas kain hitam menggunakan tinta warna emas. Penulisan rajah adalah di hari Senin atau sebelum dilakukannya puasa selama 5 (lima) hari. Penulisan harus dalam keadaan bersuci dan menghadap kiblat serta menahan nafas saat melakukan penulisan.
- Rajah dilipat 4 (empat) bagian dan dibungkus dengan kertas amplop coklat.
- Mengaktifkan rajah hizib nashr dengan cara menempelkan rajah ke kedua telapak tangan dengan membaca wirid khusus kemudian meniupkan 3 (kali) ke arah hizib tersebut.
- Melakukan puasa layaknya puasa Ramadhan selama 5 (lima) hari dimulai hari Selasa.
- Selama berpuasa setiap melakukan sholat 5 (lima) waktu, melakukan penyerapan energi dari rajah hizib nashr tersebut dengan cara menempelkan rajah ke telapak tangan kanan pada saat melakukan gerakan sujud. Rajah ditaruh dan posisi diatur sedemikian rupa di atas sajadah atau tanpa sajadah sehingga dapat menempel tepat di telapak tangan kanan pada saat melakukan gerakan sujud.
- Setiap salah satu rakaat sholat 5 (lima) waktu setelah membaca surat Al Fatihah, maka dilanjut membaca surat An Nashr sebanyak 3 (tiga) kali.
- Membaca surat An Nashr sebanyak 33 (tiga puluh tiga) kali setelah sholat 5 (lima) waktu sambil menggenggam rajah dengan tangan kanan.
- Setelah tirakat puasa dan penyerapan keilmuan genap 5 (lima) hari, maka bisa langsung didawam/dites dengan melakukan “penembakan” jarak jauh kepada hewan. Nanti akan diberikan kata kunci penggunaan keilmuan.
- Cara melontarkan energi hizib nashr adalah dengan menghempaskan nafas melalui hidung sambil mengedutkan perut bagian bawah layaknya keilmuan tenaga dalam di berbagai perguruan silat dengan mengarahkan telapak tangan kanan ke arah target atau lawan dibarengi dengan membaca kata kunci dari hizib nashr.
- Keilmuan dapat dipadu dan dikombinasi dengan keilmuan tenaga dalam dengan ditambah trik-trik cara melontarkan energi hizib nashr dengan gerakan-gerakan jurus dasar silat seperti jurus potong, jurus gunting, dan jurus-jurus dasar lainnya.
Saran agar keilmuan rajah dan hizib nashr ini tidak dipergunakan untuk hal-hal yang membahayakan, namun pergunakan untuk benteng diri dan keluarga dan untuk dipergunakan ke hal-hal baik. Karena jika rajah dan hizib nashr ini dipadu dengan kemampuan tenaga dalam yang mumpuni, maka energi yang dapat dilontarkan akan bertambah dan berlipat ganda, bahkan dapat “memecahkan” kerangka tengkorak kepala kambing. Wallahua’lam,,
MAHAR KEILMUAN : Rp. 2,5 Juta