Bagi sebagian orang yang mempunyai hoby dalam dunia tarik
pusaka, maka diharuskan pula menguasai teknik dan metode mendeteksi lokasi
pusaka. Hoby yang termasuk ekstrim dan langka ini pun sudah tidak lagi menjadi
hal yang aneh bagi kalangan orang yang sangat menekuni keilmuan supranatural,
disamping ada yang suka dan senang dengan benda hasil tarikannya namun ada juga
yang hanya senang menarik atau menyedot benda pusakanya.
Ada banyak metode mengenai bagaimana cara mendeteksi
lokasi pusaka serta lokasi-lokasi mana saja yang patut dicurigai mengandung
benda pusaka, mulai dari pendekatan ilmiah dan rasional sampai ke pendekatan
keilmuan ghaib. Secara singkat beberapa metode dalam mendeteksi lokasi pusaka
akan saya jelaskan dibawah ini :
1. Melalui pendekatan ilmiah dan rasional.
Benda pusaka yang biasanya berupa senjata berjenis gaman
seperti keris, golok, tombak, kujang, dan sebagainya adalah senjata yang
dipakai oleh prajurit kerajaan saat berperang melawan musuh, sehingga
senjata-senjata itu pastilah akan berjatuhan di lokasi peperangan atau
pertempuran. Lalu bagaimana cara mengetahui lokasi-lokasi mana yang dahulu
dijadikan lokasi pertempuran ? Cara mengetahuinya adalah dengan membaca dan
mempelajari sejarah melalui kitab-kitab sejarah, bisa juga dengan bertanya kepada
sesepuh atau kuncen di suatu wilayah yang juga ahli dalam sejarah di wilayah tersebut.
Lokasi-lokasi strategis yang biasa dijadikan sebagai lokasi pertempuran adalah
sungai atau kali karena sebagai pembatas dua wilayah atau dua kerjaan, sehingga
di sungai atau kali tersebut pasti banyak senjata-senjata prajurit yang
berjatuhan. Namun bisa juga bukan di sungai atau di kali tapi di daratan
seperti di lapangan, di hutan, di bukit-bukit, dan sebagainya.
Senjata perang para prajurit bisa juga disimpan atau
disembunyikan di gudang senjata kerajaan,
biasanya di pendam didalam tanah menggunakan kotak atau brankas penyimpanan
senjata. Senjata-senjata yang tersimpan di gudang senjata pasti tidak akan
terpakai semua oleh para prajurit saat berperang, dan pasti ada beberapa yang
tersisa dikarenakan beberapa faktor misal kerjaan sudah lebih dahulu hancur
oleh kekuasaan kerjaan yang lebih kuat dan besar, dan faktor-faktor lainnya.
Banyak kitab-kitab sejarah kerajaan khususnya kerajaan di
tanah Jawa sebagai contoh kitab Babad Tanah Jawa, kitab Babad Tanah Sunda, dan
masih banyak lagi. Dengan mempelajari kitab-kitab sejarah tersebut, kita akan
tahu secara detail tentang perjalanan kerajaan-kerajaan di tanah Jawa dan Sunda
termasuk pada masa-masa peperangan sampai masa kehancurannya. Bahkan lokasi-lokasi
peperangan antar kerajaan satu dengan lainnya pun akan diceritakan di dalam
kitab tersebut.
2. Ikhtiar mimpi
Mimpi seseorang saat tidur dibedakan menjadi dua hal,
yaitu mimpi sebagai bunga tidur dan mimpi sebagai petunjuk atau isyaroh. Disini
tidak membahas mimpi sebagai bunga tidur, tapi akan membahas mimpi sebagai
petunjuk atau isyaroh.
Mimpi bisa saja kita niatkan agar terjadi di dalam tidur
kita, sehingga mimpi tersebut bisa menjadi petunjuk atau acuan dalam melakukan
suatu pekerjaan (istikhoroh) yang dalam hal ini adalah untuk mengetahui lokasi
benda pusaka. Dengan melakukan riyadhoh dan amaliah yang dikhususkan untuk
mencari petunjuk melalui mimpi, maka kita akan mendapat jawaban yang kongkret sesuai
niatan awal kita. Misal minta ditunjukkan dimana terdapat lokasi pusaka keris
luk 3, maka di dalam mimpi akan ditunjukkan secara detail dimana lokasinya
mulai dari apa nama kota dan kampungnya, di sebelah manaatau di tempat seperti
apa, di bawah pohon kah atau di atas makam keramat kah, dan lain sebagainya,
sampai kepada kapan dan hari apa waktu yang tepat untuk mengambilnya.
Ilmu mimpi ini pun banyak metode dan versinya. Ada yang menggunakan
media wafaq yang ditulis dan diletakkan dibawah bantal saat tidur, ada yang
menggunakan riyadhoh dan amalan tertentu, dan masih banyak lagi metode-metode
lainnya. Semua itu bertujuan sama yaitu untuk mendapatkan petunjuk yang jelas dan
nyata untuk mencari tahu lokasi keberadaan benda pusaka.
3. Getaran dan kepekaan magnetis
Dalam hal dunia tarik pusaka, kemampuan getaran dan kepekaan
magnetis haruslah juga dimiliki sebagai media mendeteksi lokasi pusaka. Bahkan
benda pusaka yang sudah tertarik atau tersedot keluar dari alam ghoib ke alam
nyata pun terkadang masih tersembunyi dibalik semak belukar atau bahkan masih
tersamarkan dengan tanah. Dengan memiliki getaran dan kepekaan magnetis yang
bagus serta akurasi yang tinggi, maka dapat dipergunakan untuk mendeteksi keberadaan
pusaka tersebut.
Cara memiliki kemampuan getaran dan kepekaan ini, bisa
melalui latihan khusus melalui metode pernafasan dan peningkatan konsentrasi. Ada
beberapa metode latihan yang bisa dilakukan, misalnya dengan cara berlatih
merasakan dan membedakan getaran antara benda pusaka dengan benda bukan pusaka.
Bisa juga dengan latihan pemetaan telapak tangan dengan cara membagi menjadu beberapa
titik getaran dari setiap jenis benda pusaka, misal jika pusaka adalah jenis
gaman maka akan bergetar dibagian depan telapak tangan dan jika jenis batu maka
akan bergetar dibagian tengah. Lokasi pemetaan telapak tangan bisa saja berbeda
bagi masing-masing orang tergantung selara dan kebiasaan saat latihan tersebut.
4. Muncul fenomena aneh
Perlu diketahui juga bahwa benda pusaka beryoni tinggi
seperti keris, golok, dan senjata-senjata jenis gaman lainnya, mereka memiliki
kemampuan untuk berpindah pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, ini bisa
diistilahkan sebagai benda pusaka munggahan (munggah=pindah). Mengenai kenapa
dan bagaimana hal itu terjadi akan dibahas di artikel berikutnya. Namun disini
akan dibahas mengenai lokasi-lokasi mana saja yang biasa dijadikan tempat
munggah benda-benda pusaka tersebut.
Ada beberapa ciri-ciri khusus yang menjadikan lokasi
tertentu menjadi lokasi favorit bagi benda pusaka untuk munggah kesana, diantaranya
adalah lokasi yang sangat wingit dan dikeramatkan, lokasi yang dijadikan tempat
banyak orang melakukan tirakat dan pertapaan, pepohonan yang berusia sangat tua
dan sangat besar, lokasi air terjun atau curug, dan masih banyak lagi. Namun dapat
disimpulkan bahwa benda pusaka itu pasti akan munggah atau pindah lagi di lain
waktu yang berbeda, sebagai contoh ada seseorang yang melakukan penarikan benda
pusaka di tempat wingit dan mendapatkan benda pusakanya, maka suatu saat nanti
di waktu dan kondisi yang berbeda pula pasti akan datang lagi benda pusaka ke
lokasi tersebut, dan begitu seterusnya.
Ada beberapa fenomena umum yang biasa terjadi di suatu
lokasi yang menjadi tanda bahwa di lokasi tersebut dimunggahi benda pusaka,
diantaranya adalah muncul kilatan cahaya merah seperti meteor jatuh, muncul
cahaya terang benderang, pancaran cahaya dari lokasi hingga tembus ke langit,
dan lain sebagainya. Jika menemukan fenomena-fenomena aneh ini di suatu tempat,
maka dapat dipastikan bahwa di tempat itu terdapat benda pusaka.
Dari keempat metode atau cara diatas, ada satu metode khusus yang bisa juga dipakai sebagai sarana mendeteksi lokasi dan keberadaan benda pusaka. Yaitu dengan menggunakan keilmuan Aji Betoro Suryo. Mengenai apa dan bagaimana keilmuan Aji Betoro Suryo, nantikan di artikel selanjutnya.
Bersambung
Bersambung