Umba Rampe Pemanggil Khodam |
Memiliki kemampuan “berkomunikasi” dengan khodam baik khodam yang berasal dari bangsa jin, malaikat, atau bahkan ruh jahat adalah sebuah keharusan bagi siapapun yang senang atau hobi dalam mempelajari keilmuan supranatural. Ada beberapa faktor mendasar yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam menjalin komunikasi dengan khodam diantaranya adalah :
- Tingkat kepekaan kita dalam menangkap “signal” kehadiran khodam yang dipanggil.
- Tingkatan khodam. Bisa saja terkadang tingkat ilmu kita lebih tinggi atau lebih rendah dari khodam yang kita panggil, ini akan membuat sulit proses kominikasi dengan khodam tersebut. Artinya kita harus menyamakan “frekuensi” atau gelombang otak kita dengan gelombang alam ghoib khususnya khodam.
- Sarana pemanggilan khodam, bias berupa umba rampe sesuai yang diminta si khodam, atau bisa cukup dengan menggunakan minyak wangi, seperti misk, jafaron, dll.
Dari kesemua faktor tersebut, yang paling
mendasar adalah dari segi kepekaan atau sensitifitas kita terhadap hal ghoib
khususnya khodam. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
dibandingkan semua makhluk ciptaan-Nya, sudah lah dibekali panca indera serta 1
indera yang paling kuat yang biasa disebut indera keenam. Kepekaan mendasar
sudah tertanam dalam diri manusia sejak dilahirkan di dunia, sebagai contoh
manusia memiliki insting atau naluri yang kadang kala dapat mengetahui berbagai
hal yang belum terjadi, walaupun hanya sekedar menebak-nebak saja dan ada unsur
kebetulan. Namun hal itu sudah menjadi bukti bahwa indera keenam manusia sudah
aktif dan dapat berfungsi dengan tanpa dia sadari. Terlebih lagi jika kepekaan
tersebut dilatih secara berkala dan maksimal, sehingga menjadi sangat kuat dan
menghasilkan sensitifitas yang luar biasa terhadap hal-hal ghoib khususnya
komunikasi dengan khodam.
Sering banyak orang yang tertanya-tanya
mengenai bagaimana berlangsungnya komunikasi dengan khodam itu, apakah dengan
bahasa batin atau seperti bicara di dalam hati, atau komunikasi dua arah
seperti halnya berkomunikasi dengan manusia ? saya akan berikan contoh sedikit,
pernahkah kita bermain permainan dadu koprok, atau permainan kartu remi atau
gaplek ? pernah gak kita coba iseng-iseng menebak angka berapa yang akan keluar
di dadu ? atau pernah gak kiya seakan-akan tahu bahwa saat kita cabut kartu
remi itu maka yang muncul adalah kartu AS atau bahkan Joker ? dan ternyata
tebakan kita benar, atau kita tidak sengaja menebak tapi seakan-akan ada hal
entah itu apa yang membisikkan ke telinga atau ke hati kita bahwa angka itu
yang akan keluar. Nah seperti itulah komunikasi dengan khodam, bedanya kalau
hal seperti itu adalah komunikasi satu arah saja yaitu hanya si khodam yang
berbicara dengan kita sedangkan kita tidak menjawab atau bahkan tidak engah.
Adakalanya komunikasi dengan khodam bisa
seperti layaknya kita berbicara dengan orang lain, kita bisa mendengan suara
khodam berbicara, dan suara itu benar-benar tendengar di telinga kita, namun
hanya kita saja yang mendengar, begitupun kita berbicara dengan mengucapkan
kalimat demi kalimat melalui mulut kita yang juga akan terdengar oleh telinga
kita sendiri. Hal seperti ini bisa saja terjadi disaat tingkat kepekaan kita
benar-benar maksimal dan kondisi kita dalam keadaan terpusat/fokus pada semua
hal ghoib yang datang.
Ada sedikit pengalaman mengenai komunikasi
dengan khodam atau dalam keilmuan kejawen disebut sebagai prewangan. Dulu disaat-saat
sedang giat dan tekun melatih kepekaan untuk dapat berkomunikasi dengan khodam,
saya coba lakukan sedikit pengetesan yaitu dengan melakukan tebak-tebakkan
jumlah batang korek api yang saya ambil secara acak dengan mata tertutup dan di
ruangan gelap. Langkah awal saya panggil terlebih dahulu khodam untuk hadir
dengan menyediakan umba rampe sebatang lilin merah beraroma melati. Saat dirasa
khodam sudah datang dengan ciri-ciri bulu kuduk meremang dan jantung berdebar
kencang, barulah kemudian saya coba perintahkan si khodam untuk menebak berapa
jumlah batang korek api yang akan saya ambil secara acak dan saya genggam erat.
Dari beberapa percobaan tersebut yang saat itu saya lakukan 10 kali percobaan,
ada 8 kali percobaan yang menghasilkan jawaban benar dan 2 kali percobaan
jawaban salah. Saat itu masih ditahap jawaban ganjil dan genap. Namun keesokan
harinya saya lakukan percobaan agar menjawab jumlah batang korek apinya. Jawaban
demi jawaban dari beberapa percobaan tersebut ada kalanya seperti ada sesuatu
yang membisikkan di dalam hati, namun ada pula beberapa kali terdengar suara
sangat jelas terdengar di telinga kanan yang seakan-akan khodam itu berada
duduk di samping kanan.
Kesimpulannya adalah suara khodam itu hampir
sama dengan bisikan hati namun berbeda dengan bahasa hati atau berbicara di
dalam hati. Dan biasanya kebiasaan khodam yang sudah menjadi pendamping kita
atau bisa dikatakan sebagai prewangan kita, dia akan menjawab setiap pertanyaan
apapun yang kita utarakan namun jawaban dari pertanyaan itu akan diberikan
walaupun kita belum selesai mengutarakan pertanyaan kepadanya. Contohnya dalam
kasus percobaan tadi adalah saat saya menanyakan “hai khodamku, berapa jumlah
batang korek api yang saya pegang ?” saat kita belum selesai mengutarakan
pertanyaan, misalnya “hai khodamku, berapa jumlah batang,,,,,,,” maka si khodam
akan langsung menjawab pertanyaan tersebut. Seakan-akan si khodam itu memiliki
ilmu membaca pikiran kita, jadi kita belum selesai bertanya maka si khodam
sudah memberikan jawabannya. Dan biasanya jawaban dari khodam pun tidak selalu
diutarakan dengan kalimat-kalimat yang panjang. Misalnya kita menanyakan kepada
khodam dimana atau kemana perginya si fulan yang sudah 1 minggu minggat dari
rumah, maka si khodam akan menjawab dengan jawaban sangat singkat dan hanya
butuh waktu sepersekian detik untuk mengutarakan jawaban. Tapi kita bisa tahu
secara detail dan sangat panjang dari jawaban khodam dan dapat kita jabarkan
jawaban itu secara lengkap mengenai lokasinya, dan lain sebagainya.
Lalu bagaimana cara agar kita dapat
berkomunikasi dengan khodam terutama khodam yang sudah menjadi pendamping kita.
Jawaban sederhananya adalah kita harus menyamakan terlebih dahulu frekuesi
gelombang otak kita dengan gelombang khodam. Banyak cara dan metode yang dapat
dilakukan untuk masuk ke dalam frekuensi gelombang alpha, dan kenapa harus
masuk ke gelombang alpha (nanti akan dibahas dilain kesempatan). Bisa melalui
meditasi olah napas, berdzikir, dan lain sebagainya. Yang intinya adalah
memaksimalkan kepekaan dan konsentrasi pikiran kita sehingga otak dan raga kita
mampu mendeteksi dan merasakan kehadiran khodam serta mampu “mendengar” suara
khodam sehingga kita bisa melakukan interaksi dua arah dengannya.
Apakah ada wirid atau amalan khusus yang
berfungsi agar kita bisa berkomunikasi dengan khodam ? saya akan katakan tidak.
Karena bukan wirid atau amalan khusus itu yang menjadikan kita mampu
berkomunikasi dengan khodam, namun tingkat kepekaan kita lah yang menjadi
patokan keberhasilannya. Mau menggunakan amalan jenis apapun bisa berupa hizib,
mantra, asmak, do’a, atau menggunakan wafaq atau jimat apapun kalau kepekaan
dan sensitifitas kita masih sangat kecil, maka kecil pula kemungkinan kita
untuk mampu berkomunikasi dengan khodam.
Disini akan saya berikan sedikit metode
meditasi ringan yang biasa saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kepekaan,
namun bisa dikembangkan sendiri dengan menambahan dzikir-dzikir yang sudah menjadi
amalan rutin dan kesukaan masing-masing.
- Usahakan tempat meditasi jauh dari keramaian dan kebisingan atau jika ada ruangan kedap suara lebih bagus, dan terdapat sirkulasi udara yang cukup baik sehingga membuat kita bisa berlama-lama melakukan meditasi.
- Waktu meditasi usahakan di malam hari dan lakukan tidur terlebih dahulu agar otak kita benar-benar segar kembali dari fikiran kegiatan di siang hari.
- Lakukan duduk meditasi yaitu seperti duduk sila namun kaki kanan berada diatas kaki kiri, punggung dan dada tegak, pandangan mata kedepan, namun tidak tegang tapi releks dan santai saja dengan alur nafas biasa tidak ada menahan nafas. Posisi tangan berada di atas lutut dan telapak tangan menghadap ke bawah.
- Tunggu hingga 1 atau 2 menit dengan melakukan nafas seperti biasa sampai hati benar-benar tenang dan santai.
- Cobalah untuk mendengarkan suara-suara yang tidak biasa kita dengar sambil menutup mata, seperti suara cicak, suara detik jarum jam, suara kucuran air kran kamar mandi, suara pesawat di langit, suara jangkrik, burung, dan sebagainya. Sampai pada saatnya nanti akan terdengar suara berdenging di kedua telinga kita, yang semakin kita dengarkan dengingan itu maka suara itu akan semakin terdengar kencang.
- Saat suara berdenging di telinga sudah mulai terdengar, maka mulailah melakukan pemusatan pikiran dengan cara menarik penglihatan mata kita ke atas dan terus ke atas sampai seolah-olah kita bisa melihat ubun-ubun kepala kita. Hal ini akan sulit dilakukan bagi pemula dan akan terasa sedikit nyeri, namun lakukan terus sampai benar-benar terbiasa. Jika mata kita dirasa sudah berada diatas maka tahan jangan sampai terjatuh atau turun kembali.
- Kedutkan perut bagian bawah dengan sangat keras namun tetap tidak mengganggu alur nafas kita. Nafas tidak perlu tergesa-gesa, lakukan pola nafas segitiga yaitu tarik-tahan-buang.
- Genggamkan telapak tangan dengan sangat kuat hingga hitungan 3 lalu buka kembali telapak tangan, dan rasakan getaran-getaran halus di telapak tangan yang semakin kita rasakan maka getaran itu semakin kuat. Kemudian aliarkan atau rambatkan getaran dari telapak tangan itu ke sekujur tubuh. Merabat melalui ujung-ujung jari tangan, lalu ke pergelangan tangan, lalu ke lengan sampai ke siku dan lanjut ke pundak, sampai akhirnya getaran dari kedua tangan itu menyatu di leher, dan merabat ke kepala, merabat ke bawah ke punggung, lalu ke pinggang dan pinggul, lalu merambat ke pantat dan seterusnya sampai akhirnya sekujur tubuh kita dipenuhi oleh aliran getaran yang sangat kuat.
- Jika 3 kondisi ini sudah maksimal, yaitu mata sudah berada di ubun-ubun, perut bawah sudah dikencangkan, dan sekujur tubuh sudah teraliri getaran, maka kondisi inilah yang disebut bahwa kita sudah masuk ke dalam frekuensi gelombang alpha, dan siap untuk menerima berbagai informasi dari alam ghoib khususnya kehadiran khodam. Kita akan mampu melihat ruangan yang kita gunakan bermeditasi itu dalam keadaan mata tertutup.
Lalukan metode meditasi tersebut minimal 1 kali
sehari sampai batas waktu yang kita sendiri yang mengetahui. Kadang ada orang
yang cepat dalam pengolahan batin, maka cepat pula meningkatkan kualitas
kepekaannya, namun kadang ada pula orang yang sangat lambat dalam prosesnya. Kunci
keberhasilannya adalah sabar dan istiqomah dan jangan pernah iri terhadap
seseorang yang bisa lebih cepat berhasil, karena hal itu akan menjadi bumerang
bagi diri kita sendiri. Semakin kita iri, maka semakin lama proses
keberhasilannya.