\ KOMUNIKASI KHODAM bab 1 | SUPRANATURAL INDONESIA
Latest News

KILESMONO

KOMUNIKASI KHODAM bab 1

Umba Rampe Pemanggil Khodam


Memiliki kemampuan “berkomunikasi” dengan khodam baik khodam yang berasal dari bangsa jin, malaikat, atau bahkan ruh jahat adalah sebuah keharusan bagi siapapun yang senang atau hobi dalam mempelajari keilmuan supranatural. Ada beberapa faktor mendasar yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam menjalin komunikasi dengan khodam diantaranya adalah :
  • Tingkat kepekaan kita dalam menangkap “signal” kehadiran khodam yang dipanggil.
  • Tingkatan khodam. Bisa saja terkadang tingkat ilmu kita lebih tinggi atau lebih rendah dari khodam yang kita panggil, ini akan membuat sulit proses kominikasi dengan khodam tersebut. Artinya kita harus menyamakan “frekuensi” atau gelombang otak kita dengan gelombang alam ghoib khususnya khodam.
  • Sarana pemanggilan khodam, bias berupa umba rampe sesuai yang diminta si khodam, atau bisa cukup dengan menggunakan minyak wangi, seperti misk, jafaron, dll.

Dari kesemua faktor tersebut, yang paling mendasar adalah dari segi kepekaan atau sensitifitas kita terhadap hal ghoib khususnya khodam. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dibandingkan semua makhluk ciptaan-Nya, sudah lah dibekali panca indera serta 1 indera yang paling kuat yang biasa disebut indera keenam. Kepekaan mendasar sudah tertanam dalam diri manusia sejak dilahirkan di dunia, sebagai contoh manusia memiliki insting atau naluri yang kadang kala dapat mengetahui berbagai hal yang belum terjadi, walaupun hanya sekedar menebak-nebak saja dan ada unsur kebetulan. Namun hal itu sudah menjadi bukti bahwa indera keenam manusia sudah aktif dan dapat berfungsi dengan tanpa dia sadari. Terlebih lagi jika kepekaan tersebut dilatih secara berkala dan maksimal, sehingga menjadi sangat kuat dan menghasilkan sensitifitas yang luar biasa terhadap hal-hal ghoib khususnya komunikasi dengan khodam.

Sering banyak orang yang tertanya-tanya mengenai bagaimana berlangsungnya komunikasi dengan khodam itu, apakah dengan bahasa batin atau seperti bicara di dalam hati, atau komunikasi dua arah seperti halnya berkomunikasi dengan manusia ? saya akan berikan contoh sedikit, pernahkah kita bermain permainan dadu koprok, atau permainan kartu remi atau gaplek ? pernah gak kita coba iseng-iseng menebak angka berapa yang akan keluar di dadu ? atau pernah gak kiya seakan-akan tahu bahwa saat kita cabut kartu remi itu maka yang muncul adalah kartu AS atau bahkan Joker ? dan ternyata tebakan kita benar, atau kita tidak sengaja menebak tapi seakan-akan ada hal entah itu apa yang membisikkan ke telinga atau ke hati kita bahwa angka itu yang akan keluar. Nah seperti itulah komunikasi dengan khodam, bedanya kalau hal seperti itu adalah komunikasi satu arah saja yaitu hanya si khodam yang berbicara dengan kita sedangkan kita tidak menjawab atau bahkan tidak engah.

Adakalanya komunikasi dengan khodam bisa seperti layaknya kita berbicara dengan orang lain, kita bisa mendengan suara khodam berbicara, dan suara itu benar-benar tendengar di telinga kita, namun hanya kita saja yang mendengar, begitupun kita berbicara dengan mengucapkan kalimat demi kalimat melalui mulut kita yang juga akan terdengar oleh telinga kita sendiri. Hal seperti ini bisa saja terjadi disaat tingkat kepekaan kita benar-benar maksimal dan kondisi kita dalam keadaan terpusat/fokus pada semua hal ghoib yang datang.

Ada sedikit pengalaman mengenai komunikasi dengan khodam atau dalam keilmuan kejawen disebut sebagai prewangan. Dulu disaat-saat sedang giat dan tekun melatih kepekaan untuk dapat berkomunikasi dengan khodam, saya coba lakukan sedikit pengetesan yaitu dengan melakukan tebak-tebakkan jumlah batang korek api yang saya ambil secara acak dengan mata tertutup dan di ruangan gelap. Langkah awal saya panggil terlebih dahulu khodam untuk hadir dengan menyediakan umba rampe sebatang lilin merah beraroma melati. Saat dirasa khodam sudah datang dengan ciri-ciri bulu kuduk meremang dan jantung berdebar kencang, barulah kemudian saya coba perintahkan si khodam untuk menebak berapa jumlah batang korek api yang akan saya ambil secara acak dan saya genggam erat. Dari beberapa percobaan tersebut yang saat itu saya lakukan 10 kali percobaan, ada 8 kali percobaan yang menghasilkan jawaban benar dan 2 kali percobaan jawaban salah. Saat itu masih ditahap jawaban ganjil dan genap. Namun keesokan harinya saya lakukan percobaan agar menjawab jumlah batang korek apinya. Jawaban demi jawaban dari beberapa percobaan tersebut ada kalanya seperti ada sesuatu yang membisikkan di dalam hati, namun ada pula beberapa kali terdengar suara sangat jelas terdengar di telinga kanan yang seakan-akan khodam itu berada duduk di samping kanan.

Kesimpulannya adalah suara khodam itu hampir sama dengan bisikan hati namun berbeda dengan bahasa hati atau berbicara di dalam hati. Dan biasanya kebiasaan khodam yang sudah menjadi pendamping kita atau bisa dikatakan sebagai prewangan kita, dia akan menjawab setiap pertanyaan apapun yang kita utarakan namun jawaban dari pertanyaan itu akan diberikan walaupun kita belum selesai mengutarakan pertanyaan kepadanya. Contohnya dalam kasus percobaan tadi adalah saat saya menanyakan “hai khodamku, berapa jumlah batang korek api yang saya pegang ?” saat kita belum selesai mengutarakan pertanyaan, misalnya “hai khodamku, berapa jumlah batang,,,,,,,” maka si khodam akan langsung menjawab pertanyaan tersebut. Seakan-akan si khodam itu memiliki ilmu membaca pikiran kita, jadi kita belum selesai bertanya maka si khodam sudah memberikan jawabannya. Dan biasanya jawaban dari khodam pun tidak selalu diutarakan dengan kalimat-kalimat yang panjang. Misalnya kita menanyakan kepada khodam dimana atau kemana perginya si fulan yang sudah 1 minggu minggat dari rumah, maka si khodam akan menjawab dengan jawaban sangat singkat dan hanya butuh waktu sepersekian detik untuk mengutarakan jawaban. Tapi kita bisa tahu secara detail dan sangat panjang dari jawaban khodam dan dapat kita jabarkan jawaban itu secara lengkap mengenai lokasinya, dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana cara agar kita dapat berkomunikasi dengan khodam terutama khodam yang sudah menjadi pendamping kita. Jawaban sederhananya adalah kita harus menyamakan terlebih dahulu frekuesi gelombang otak kita dengan gelombang khodam. Banyak cara dan metode yang dapat dilakukan untuk masuk ke dalam frekuensi gelombang alpha, dan kenapa harus masuk ke gelombang alpha (nanti akan dibahas dilain kesempatan). Bisa melalui meditasi olah napas, berdzikir, dan lain sebagainya. Yang intinya adalah memaksimalkan kepekaan dan konsentrasi pikiran kita sehingga otak dan raga kita mampu mendeteksi dan merasakan kehadiran khodam serta mampu “mendengar” suara khodam sehingga kita bisa melakukan interaksi dua arah dengannya.

Apakah ada wirid atau amalan khusus yang berfungsi agar kita bisa berkomunikasi dengan khodam ? saya akan katakan tidak. Karena bukan wirid atau amalan khusus itu yang menjadikan kita mampu berkomunikasi dengan khodam, namun tingkat kepekaan kita lah yang menjadi patokan keberhasilannya. Mau menggunakan amalan jenis apapun bisa berupa hizib, mantra, asmak, do’a, atau menggunakan wafaq atau jimat apapun kalau kepekaan dan sensitifitas kita masih sangat kecil, maka kecil pula kemungkinan kita untuk mampu berkomunikasi dengan khodam.

Disini akan saya berikan sedikit metode meditasi ringan yang biasa saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kepekaan, namun bisa dikembangkan sendiri dengan menambahan dzikir-dzikir yang sudah menjadi amalan rutin dan kesukaan masing-masing.
  1. Usahakan tempat meditasi jauh dari keramaian dan kebisingan atau jika ada ruangan kedap suara lebih bagus, dan terdapat sirkulasi udara yang cukup baik sehingga membuat kita bisa berlama-lama melakukan meditasi.
  2. Waktu meditasi usahakan di malam hari dan lakukan tidur terlebih dahulu agar otak kita benar-benar segar kembali dari fikiran kegiatan di siang hari.
  3. Lakukan duduk meditasi yaitu seperti duduk sila namun kaki kanan berada diatas kaki kiri, punggung dan dada tegak, pandangan mata kedepan, namun tidak tegang tapi releks dan santai saja dengan alur nafas biasa tidak ada menahan nafas. Posisi tangan berada di atas lutut dan telapak tangan menghadap ke bawah.
  4. Tunggu hingga 1 atau 2 menit dengan melakukan nafas seperti biasa sampai hati benar-benar tenang dan santai.
  5. Cobalah untuk mendengarkan suara-suara yang tidak biasa kita dengar sambil menutup mata, seperti suara cicak, suara detik jarum jam, suara kucuran air kran kamar mandi, suara pesawat di langit, suara jangkrik, burung, dan sebagainya. Sampai pada saatnya nanti akan terdengar suara berdenging di kedua telinga kita, yang semakin kita dengarkan dengingan itu maka suara itu akan semakin terdengar kencang.
  6. Saat suara berdenging di telinga sudah mulai terdengar, maka mulailah melakukan pemusatan pikiran dengan cara menarik penglihatan mata kita ke atas dan terus ke atas sampai seolah-olah kita bisa melihat ubun-ubun kepala kita. Hal ini akan sulit dilakukan bagi pemula dan akan terasa sedikit nyeri, namun lakukan terus sampai benar-benar terbiasa. Jika mata kita dirasa sudah berada diatas maka tahan jangan sampai terjatuh atau turun kembali.
  7. Kedutkan perut bagian bawah dengan sangat keras namun tetap tidak mengganggu alur nafas kita. Nafas tidak perlu tergesa-gesa, lakukan pola nafas segitiga yaitu tarik-tahan-buang.
  8. Genggamkan telapak tangan dengan sangat kuat hingga hitungan 3 lalu buka kembali telapak tangan, dan rasakan getaran-getaran halus di telapak tangan yang semakin kita rasakan maka getaran itu semakin kuat. Kemudian aliarkan atau rambatkan getaran dari telapak tangan itu ke sekujur tubuh. Merabat melalui ujung-ujung jari tangan, lalu ke pergelangan tangan, lalu ke lengan sampai ke siku dan lanjut ke pundak, sampai akhirnya getaran dari kedua tangan itu menyatu di leher, dan merabat ke kepala, merabat ke bawah ke punggung, lalu ke pinggang dan pinggul, lalu merambat ke pantat dan seterusnya sampai akhirnya sekujur tubuh kita dipenuhi oleh aliran getaran yang sangat kuat.
  9. Jika 3 kondisi ini sudah maksimal, yaitu mata sudah berada di ubun-ubun, perut bawah sudah dikencangkan, dan sekujur tubuh sudah teraliri getaran, maka kondisi inilah yang disebut bahwa kita sudah masuk ke dalam frekuensi gelombang alpha, dan siap untuk menerima berbagai informasi dari alam ghoib khususnya kehadiran khodam. Kita akan mampu melihat ruangan yang kita gunakan bermeditasi itu dalam keadaan mata tertutup.

Lalukan metode meditasi tersebut minimal 1 kali sehari sampai batas waktu yang kita sendiri yang mengetahui. Kadang ada orang yang cepat dalam pengolahan batin, maka cepat pula meningkatkan kualitas kepekaannya, namun kadang ada pula orang yang sangat lambat dalam prosesnya. Kunci keberhasilannya adalah sabar dan istiqomah dan jangan pernah iri terhadap seseorang yang bisa lebih cepat berhasil, karena hal itu akan menjadi bumerang bagi diri kita sendiri. Semakin kita iri, maka semakin lama proses keberhasilannya.